"Malam Takbir penuh cinta"
By : Maya Agustin. S
Waktu
sudah menunjukkan pukul 09.00 wib tapi aku masih merasa kedinginan. Kutarik
selimutku sampai menutupi kepalaku,dinginnn,,,.
Langkah kaki dari luar kamarku,ku dengar menuju
kamarku. Ternyata langkah suara kaki ibu yang akan membangunkan aku,ditariknya
selimutku. Tiba-tiba ibu terkejut melihat kondisi badanku yang panas,bibir
memerah dan mata yang pucat.
“panas kamu ra..” kata ibu sambil memegang
dahiku
“pusing..” kataku
“besok lusa sudah lebaran kok malah sakit” kata
ibu sambil menggelengkan kepala
Perutku rasanya ingin mual,dan segera ingin
berlari ke kamar mandi.
“rara kamu kenapa??”tanya ibu
Aku tidak menghiraukan pertanyaan ibu karena
perutku mual banget. Berjalan keluar dari kamar mandi rasanya keliyengan dan
mau jatuh.
Ku
pandangi sebuah foto yang ada didalam album foto hpku. Air mataku tetes demi tetes keluar dan membasahi
pipiku. Foto itu adalah foto seorang cowok yang dulu pernah dekat denganku tapi
sekarang tidak tahu kabarnya.
“andaikan,masih ada dia pasti rasa sakit ku ini
akan sedikit terobati..” ujarku pelan
Aku jadi teringat saat-saat masih ada sms-sms
dari dia yang selalu membuat ku senyum-senyum sendirian,langkah kakinya yang
bisa aku tebak,candaannya yang membuat aku terpingkal-pingkal,dan senyum indahnya
itu yang bikin hatiku rasanya adem ayem. Tapi aku sadar semua itu ngak pernah
aku dapatkan sekarang karena jarak,kesibukan,dan sekolah masing-masing yang
berbeda.
Kadang
jika aku pergi keluar rumah untuk mengantar ibuku kepasar aku selalu
tengok ke jalan arah rumahnya dan
berharap dia ada,tapi apa yang aku dapatkan hanya bayangan kosong.
“rara apaan sih kamu ini. Semua itu hanya
bayangan kosong saja” ujarku sambil menghapus air mata yang membasahi pipiku
Pagi
telah menyongsong setelah kemarin seharian terbaring lemas diatas tempat
tidur,aku mulai melangkahkan kakiku keluar kamar. Tapi baru 3 langkah saja
kepalaku malah semakin pusing dan membuat aku terjatuh “brugg”.
“Hanya untuk berjalan 3 langkah saja tubuh ini
tak berdaya apa jadinya besok jika lebaran” kataku sambil menangis
Ibu datang membantuku untuk berdiri dan
merebahkan aku ditempat tidur
“kalo sakit itu jangan justru kamu buat rasa
sakit itu terus-terusan ada,tetapi kamu harus semangat melawannya. Kan hanya
sakit seperti ini jadi ayo semangat rara semangat!!!!” kata ibuku
menyemangatiku
Setelah ibu menyemangatiku aku jadi ingat
semangat-semangat dari kak rehan orang yang selalu ada dihatiku ini entah
sampai kapan aku juga tidak tahu. Memang mereka benar kalo sakit itu harus semangat
jangan dibuat tambah sakit.
Aku mulai berdiri dan kupangsakan kakiku
melangkah menuju meja makan,ibu telah menyiapkan makanan untukku dan satu gelah
teh untuk minum obat.
Ternyata benar kalo sakit harus semangat
buktinya aku bisa melangkah sampai meja makan.
Suara
kumandang takbir setelah adzan maghrib kudengarkan,aku langsung berjalan menuju
kamar mandi dengan sedikit keliyengan ku putar keran dan kubasuh wajah ini
dengan air wudhu rasanya segar sekali.
“rara badan kamu kuat ngak naik motor??” tanya
ibuku
“aku tidak tahu bu,tapi insyallah kuat kok”
kataku sambil mengambil jaket
“serius??” tanya ibu
“hmm” kataku mengangguk
Saat aku sedang mengambil kunci motor tiba-tiba
kakakku yang sedang meminjam hpku mengejutkan aku dari belakang
“ada sms” katanya dengan nada kejut
“paling
hanya sms kata-kata ucapan lebaran” kataku dengan nada seperti pasrah
Ada 2 sms yang masuk yang pertama aku buka dari
teman SMP ku ucapan lebaran dan yang terakhir membuat aku kegirangan layaknya
orang yang baru sakit langsung seger kembali yaitu dari kak rehan. Hmmm seneng
sekali aku.
Kak rehan juga mengucapkan selamat lebaran sih
seperti teman-teman tapi kesannya itu beda jadi membuat aku kegirangan.
“ayo bu,cepet jadi ngak beli aksesoris buat
lebaran besok??” tanyaku
“semangat baget habis baca sms dari siapa
tuhhh!!” ledek ibuku
“ya allah ini benar-benar malam takbir penuh
berkah,terimakasih ya allah” ujarku dalam hati
Saat lewat dijalan kearah rumahnya aku melihat
banyak sekali orang yang berdiri dan duduk dipinggir jalan untuk nonton
takbiran. Aku tidak tahu ada kak rehan atau tidak tapi yang jelas aku tidak
bisa menengok kearah itu lama karena sedang nyetir motor.
Sesampai
dirumah sms demi sms dari dia aku balas,rasanya hati ini yang awalnya kusut
jadi seger lagi. Ini adalah malam takbir yang penuh dengan cinta apalagi karena
sms dari kak rehan yang awalnya aku lemes,pusing karena sakit sekarang jadi
semangat lagi dan bisa ketawa.
Perhatian dia itu sangat berharga buat aku
karena dia akan selalu ada dan selalu ada untukku.
Ku
nyalakan korek dan kubakar sumbu kembang api lalu kuarahkan kembang api keatas
langit “dueeer” dia atas kembang api itu berbentuk bunga yap bunga seperti
hatiku ini yang sedang berbunga-bunga.
“selamat lebaran” kataku melihat keatas langit.
#END#
V